MAKALAH
PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK
“PERTUMBUHAN
& PERKEMBANGAN REMAJA”
A.
PENDAHULUAN
1.LATAR
BELAKANG
Masa remaja sering disebut masa
transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa anak-anak ke masa
dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan. Banyak sekali perubahan yang
terjadi dalam diri seseorang yang perubahan fisik.
Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang
sangat kuat selama menggali jati diri mereka. Di masa ini, selain mengalami
perubahan pada diri seseorang yang menginjak remaja, juga terjadi
perkembangan-perkembangan terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap
perkembangan remaja ini terdapat beberapa teori perkembangan remaja termasuk
konsep, tahap dan karakteristik remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini
membantu untuk melihat keseluruhan mengenai remaja.
2. RUMUSAN MASALAH
·
Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
·
Apa saja hukum-hukum pertumbuhan dan
perkembangan?
·
Bagaimana karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan remaja?
B.
PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
REMAJA
Secara etimologi, istilah remaja
meliputi dua istilah yang membedakan remaja itu sendiri, yaitu istilah pubertas
dan adolesen. Perbedaan ini berdasarkan peninjauan atas kematangan-kematangan
yang menonjol yang terjadi pada masa remaja itu. Istilah pubertas menunjukkan
kepada adanya psikis remaja. Hal ini sesuai dengan pendapat Moh. Surya (1990 :
89) bahwa pubertas (puberty) berasal dari kata pubes yang artinya “bulu”. Jadi
masa ini ditandai dengan perubahan-perubahan jasmani seperti tambah bulu,
tinggi, dan berat badannya, kematangan organ-organ seks, dan sebagainya.
Sedangkan istilah adolesen diarahkan dengan tumbuh kematangan atau kedewasaan yang meliputi seluruh aspek kepribadian baik fisik maupun mental. Selanjutnya yang masih sama memberikan istilah remaja dengan istilah pubertas dan adolesen ini ialah Y. Singgih D. Gunarso (1989 : 4) bahwa remaja dapat disebut dengan pubertas, adolesen, dan youth.
Secara terminologi para ahli psikologi tidak sama memberikan pengertian remaja. Hal ini disebabkan adanya pandangan dalam meninjau masa remaja, selain itu situasi lingkungan kebudayaan tempat remaja berada pun turut menentukan dalam pemberian batasan pengertian remaja.
Perbedaan pendapat para ahli psikologi itu digambarkan oleh Y. Singgih D. Gunarso (1989 : 7) bahwa penekanan mereka dalam memberi batasan remaja kepada :
Perubahan jasmani, yaitu melihat tanda-tanda fisik yang menunjukkan kematangan seksual dengan timbulnya gejala-gejala biologis.
Gejala sosiologis, yakni ketika anak sudah harus dapat berdiri sendiri.
Gejala-gejala fisiologis, yakni dengan memperhatikan perkembangan psikis yang berlangsung pada masa tersebut.
Gejala-gejala psikologis, yang mengutamakan perkembangan seksualitas seseorang. Pandangan di atas dikemukakan oleh tokoh-tokoh seperti Hurlock, Neidhart, E.H. Erikson dan Anna Freud.
Menurut Zakiah Darajat (1982 : 28) remaja adalah umur yang menjembatani antara umur anak-anak dan umur dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan-perubahan cepat pada jasmani, emosi, sosial, akhlak dan kecerdasan. Sedangkan menurut Y. Singgih D. Gunarso (1998 : 8) bahwa masa remaja adalah permulaannya ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual. Kurang lebih bersamaan dengan perubahan fisik ini, juga akan dimulai proses perkembangan psikis remaja pada waktu mereka melepaskan diri dari ikatan orang tuanya, kemudian terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Sedangkan istilah adolesen diarahkan dengan tumbuh kematangan atau kedewasaan yang meliputi seluruh aspek kepribadian baik fisik maupun mental. Selanjutnya yang masih sama memberikan istilah remaja dengan istilah pubertas dan adolesen ini ialah Y. Singgih D. Gunarso (1989 : 4) bahwa remaja dapat disebut dengan pubertas, adolesen, dan youth.
Secara terminologi para ahli psikologi tidak sama memberikan pengertian remaja. Hal ini disebabkan adanya pandangan dalam meninjau masa remaja, selain itu situasi lingkungan kebudayaan tempat remaja berada pun turut menentukan dalam pemberian batasan pengertian remaja.
Perbedaan pendapat para ahli psikologi itu digambarkan oleh Y. Singgih D. Gunarso (1989 : 7) bahwa penekanan mereka dalam memberi batasan remaja kepada :
Perubahan jasmani, yaitu melihat tanda-tanda fisik yang menunjukkan kematangan seksual dengan timbulnya gejala-gejala biologis.
Gejala sosiologis, yakni ketika anak sudah harus dapat berdiri sendiri.
Gejala-gejala fisiologis, yakni dengan memperhatikan perkembangan psikis yang berlangsung pada masa tersebut.
Gejala-gejala psikologis, yang mengutamakan perkembangan seksualitas seseorang. Pandangan di atas dikemukakan oleh tokoh-tokoh seperti Hurlock, Neidhart, E.H. Erikson dan Anna Freud.
Menurut Zakiah Darajat (1982 : 28) remaja adalah umur yang menjembatani antara umur anak-anak dan umur dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan-perubahan cepat pada jasmani, emosi, sosial, akhlak dan kecerdasan. Sedangkan menurut Y. Singgih D. Gunarso (1998 : 8) bahwa masa remaja adalah permulaannya ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual. Kurang lebih bersamaan dengan perubahan fisik ini, juga akan dimulai proses perkembangan psikis remaja pada waktu mereka melepaskan diri dari ikatan orang tuanya, kemudian terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat.
2.
PENGERTIAN
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan adalah penambahan bio massa yang bersifat ireversibel atau tidak dapat balik