Tuesday, December 13, 2016

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK “PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN REMAJA”

MAKALAH




PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
“PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN REMAJA

A.   PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
     Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang perubahan fisik.
Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati diri mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada diri seseorang yang menginjak remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap perkembangan remaja ini terdapat beberapa teori perkembangan remaja termasuk konsep, tahap dan karakteristik remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan mengenai remaja.
2.      RUMUSAN MASALAH
·         Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
·         Apa saja hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan?
·         Bagaimana karakteristik pertumbuhan dan perkembangan remaja?



B.    PEMBAHASAN
1.      PENGERTIAN REMAJA
            Secara etimologi, istilah remaja meliputi dua istilah yang membedakan remaja itu sendiri, yaitu istilah pubertas dan adolesen. Perbedaan ini berdasarkan peninjauan atas kematangan-kematangan yang menonjol yang terjadi pada masa remaja itu. Istilah pubertas menunjukkan kepada adanya psikis remaja. Hal ini sesuai dengan pendapat Moh. Surya (1990 : 89) bahwa pubertas (puberty) berasal dari kata pubes yang artinya “bulu”. Jadi masa ini ditandai dengan perubahan-perubahan jasmani seperti tambah bulu, tinggi, dan berat badannya, kematangan organ-organ seks, dan sebagainya.
            Sedangkan istilah adolesen diarahkan dengan tumbuh kematangan atau kedewasaan yang meliputi seluruh aspek kepribadian baik fisik maupun mental. Selanjutnya yang masih sama memberikan istilah remaja dengan istilah pubertas dan adolesen ini ialah Y. Singgih D. Gunarso (1989 : 4) bahwa remaja dapat disebut dengan pubertas, adolesen, dan youth.
            Secara terminologi para ahli psikologi tidak sama memberikan pengertian remaja. Hal ini disebabkan adanya pandangan dalam meninjau masa remaja, selain itu situasi lingkungan kebudayaan tempat remaja berada pun turut menentukan dalam pemberian batasan pengertian remaja.
Perbedaan pendapat para ahli psikologi itu digambarkan oleh Y. Singgih D. Gunarso (1989 : 7) bahwa penekanan mereka dalam memberi batasan remaja kepada : 
            Perubahan jasmani, yaitu melihat tanda-tanda fisik yang menunjukkan kematangan seksual dengan timbulnya gejala-gejala biologis. 
Gejala sosiologis, yakni ketika anak sudah harus dapat berdiri sendiri. 
Gejala-gejala fisiologis, yakni dengan memperhatikan perkembangan psikis yang berlangsung pada masa tersebut. 
Gejala-gejala psikologis, yang mengutamakan perkembangan seksualitas seseorang. Pandangan di atas dikemukakan oleh tokoh-tokoh seperti Hurlock, Neidhart, E.H. Erikson dan Anna Freud. 

            Menurut Zakiah Darajat (1982 : 28) remaja adalah umur yang menjembatani antara umur anak-anak dan umur dewasa. Pada usia ini terjadi perubahan-perubahan cepat pada jasmani, emosi, sosial, akhlak dan kecerdasan. Sedangkan menurut Y. Singgih D. Gunarso (1998 : 8) bahwa masa remaja adalah permulaannya ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang mendahului kematangan seksual. Kurang lebih bersamaan dengan perubahan fisik ini, juga akan dimulai proses perkembangan psikis remaja pada waktu mereka melepaskan diri dari ikatan orang tuanya, kemudian terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat.

2.      PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan adalah penambahan bio massa yang bersifat ireversibel atau tidak dapat balik
lagi. Ciri-ciri pertumbuhan antara lain adanya penambahan berat, volume, panjang/tinggi, dan luas. Bukti adanya pertumbuhan pada makhluk hidup diantaranya adalah sebagai berikut :
 Pada manusia, contohnya :
§   pertambahan tinggi badan
§   pertambahan berat badan
§   pertambahan besar lingkar kepala
§   pertambahan besar lingkar pinggang

Selain pertumbuhan, makhluk juga mengalami perkembangan. Pengertian perkembangan adalah perubahan struktur dan fungsi yang bersifat spesifik. Ciri ciri perkembangan yaitu fungsi organ tubuh semakin kompleks dan sempurna serta berkembangnya sikap mental. Bukti adanya perkembangan pada manusia, contohnya:
a) kemampuan bayi untuk terungkap, merangkak, kemudian berdiri.
b) Pada hewan, contohnya anak burung semula belum dapat terbang, beberapa hari    kemudian dapat terbang
c) Pada tumbuhan misalnya mulai muncul bunga sebagai perkembang biakan,
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berlangsung secara beriringan. Namun, ada juga pertumbuhan yang tidak diikuti oleh perkembangan. Contohnya pada anak            anak     yang        cacat    mental.
Tubuh mereka mengalami penambahan tinggi dan berat badan, tetapi mentalnya tidak berkembang sehingga berperilaku seperti anak kecil meskipun sudah dewasa. Sebaliknya pada orang cebol atau pendek, tidak mengalami pertumbuhan, tetapi mengalami perkembangan. Meskipun tubuh mereka tidak bertambah tinggi, tetapi cara berfikirnya tetap berkembang seperti manusia normal.
Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan :
§   Dapat diukur
§   Bersifat kuantitatif
§   Dialami di massa awal
§   Memiliki batasan usia
Perkembangan :
§   Tidak dapat diukur
§   Bersifat kualitatif
§   Disetiap fase kehidupan
§   Tidak dibatasi oleh usia

3.      HUKUM-HUKUM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Selama hayatnya, manusia sebagai individu mengalami perkembangan yang berlangsung secara berangsur-angsur, perlahan tapi pasti, menjalani berbagai fase. Proses perkembangan yang berkesinambungan, beraturan, bergelombang naik dan turun, yang berjalan dengan kelajuan cepat maupun lambat,
semuanya itu menunjukkan betapa perkembangan mengikuti patokan-patokan atau tunduk pada hukum-hukum tertentu, yang disebut dengan “hukum perkembangan” (Lintang, 2013).

Makna ‘hukum’ dalam hal ini tidak sama dengan makna hukum yang dipelajari dalam bab undang-undang peradilan seperti hukum pidana atau hukum perdata. Hukum pertumbuhan dan perkembangan  menerangkan bagaimana sebuah perubahan secara fisik dan mental berlangsung secara terus menerus dialami dari masa-masa. Hukum perkembangan merupakan sebuah kaidah fundamental tentang realitas kehidupan anak-anak (manusia), yang telah disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang seksama (Ridho, 2013).  

Lebih lanjut, hukum pertumbuhan dan perkembangan juga dapat dinyatakan sebagai suatu konsepsi yang biasanya bersifat deduktif dan menunjukkan adanya hubungan yang ajeg (continue) serta dapat diramalkan sebelumnya antara variabel-variabel yang empirik (Tejaputri, 2013). Contohnya, anak bisa tumbuh dan berkembang jika ia dalam kondisi hidup. Syarat ini sudah jelas. Tidak ada yang mungkin bisa membantah pernyataan tersebut. Oleh karena itu, syarat hidup menjadi suatu hal yang bersifat mutlak bagi keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan. Karena sudah pasti dan mutlak kebenarannya, susunan kalimat pernyataan seperti itu disebut hukum dalam ilmu perkembangan peserta didik. Seluruh proses pertumbuhan dan perkembangan tersebut berlangsung menurut hukum-hukum tertentu.

Macam- macam hukum pertumbuhan dan perkembangan
a.   Hukum pertumbuhan.
Menurut Satoto,1993. Terdapat dua hukum pertumbuhan fisik yang berlaku umum dan menyeluruh yaitu Hukum Chepa Lacaudal Dan Hukum Proximodistal.

1.    Hukum Chepa Lacaudal, pertumbuhan dimulai dari arah kepala menuju ke kaki. Dalam hukum ini bagian kepala tumbuh lebih dahulu daripada daerah-daerah lain. Kematangan pertumbuhan juga berlangsung lebih dahulu di bagian kepala, kemudian berlanjut ke bagian-bagian lain dari tubuh.(Siti Hartinah,2011:33)
Menurut hukum chepa  lacaudal, pertumbuhan fisik seseorang di mulai dari arah kepala baru menuju kearah lain bagian tubuh.

2.    Hukum proximodistal, pertumbuhan berpusat dari daerah sumbu (proximo) ke arah tepi(distal). (Siti Hartinah,2011:33)
Menurut hokum proximodistal pertumbuhan dimulai dari sumbu yang terdiri dari jantung,alat pernapasan dan alat pencernaan yang akan tumbuh terlebih dahulu dan lebih pesat apabila dibandingkan dengan didaerah tepi, miosalnya anggota tubuh lain (anggota gerak badan).




b.   Hukum perkembangan.
Hukum perkembangan adalah prinsip-prinsip yang mendasari perkembangan fisik maupun psikis individu.
Macam macam hukum perkembangan tersebut terdiri dari:

1.   Hukum Tempo Perkembangan.
Istilah tempo berarti waktu atau masa. Hokum tempo perkembangan bermakna berlangsungnya perkembangan individu yang satu tidak sama cepat atau lambatnya dengan   individu yang lain. (Siti hartinah, 2011: 62).
Ada individu yang dalam perkembangannya serba cepat misalnya dalam hal pemahaman suatu pelajaran, tetapi ada pula individu yang membutuhkan waktu yang lama untuk menyamai individu yang lain. Tidak lain semuanya ini menyangkut tempo perkembangan dan ini telah menjadi  hukum yang pasti bahwa setiap individu mempunyai kecepatan(tempo) perkembangan yang berbeda-beda menurut indivudunya sendiri.

2.     Hukum Irama Perkembangan.
Yakni variasi atau fluktuasi naik turunnya perkembangan individu berlangsung dengan irama perkembangan yang tidak selalu dengan irama perkembangan yang konstan, tetapi kadang dengan irama yang cepat,lambat bahkan kadang-kadang berhenti kemudian dengan cepat berpacu.( Siti hartinah, 2011: 62).
 Dalam Hukum ini menyatakan bahwa, bahwa berlangsungnya perkembangan itu tidak selalu tetap konsisten dan merata pada setiap waktu. Hukum irama perkembangan mengungkapkan bukan lagi cepat atau lambatnya perkembangan individu, akan tetapi tentang irama atau rythme perkembangan. Jadi perkembangan individu ini mengalami gelombang “Pasang Surut”, mulai lahir hingga dewasa, kadangkala anak tersebut mengalami juga kemunduran dalam suatu bidang tertentu.


3.   Hukum Rekapitulasi.
Dikatakan bahwa perkembangan psikis individu akan pengulangan urutan tingkah laku dari perkembangan nenek moyang suatu bangsa.( Siti hartinah, 2011: 63)
Hukum ini mejelaskan, Perkembangan psikis anak adalah ulangan secara singkat perkembangan umat manusia. Dari Seluruh perkembangan umat manusia terulang dalam waktu beberapa tahun secara singkat dalam perkembangan individu yang bersangkutan.

4.   Hukum Masa Peka.
Menurut M. Montessori “Dalam perkembangan anak terdapat suatu saat yang sangat tepat bagi suatu fungsi untuk dapat berkembangan dengan baik sekali atau sangat sensitive dan sangat dengan mudah untuk merespon stimulus yang dating kepada dirinya. (Siti Hartinah, 2011: 63)
Pada masa ini anak mempunyai kesiapan terbaik untuk melaksanakan tugas perkembangan dalam fungsi tertentu. Oleh karena itu harus dilayani dan diberi kesempatan sebaik-baiknya untuk menjalankan fungsi tersebut.

5.   Hukum Truzalter( Masa Menentang).
Pelaksanaan individu tidak selalu berlangsung dengan tenang dan teratur tetapi pada masa tertentu terjadi guncangan yang membawa perubahan secara radikal.( Siti Hartinah, 2011: 65)
Hukum ini menyatakan perkembangan individu itu tidak selalu mulus sesuai dengan keinginan dari individu tersebut. Tetapi selalu ada macam-macam rintangan yang dapat mengganggu jalannya perkembangan tersebut. Dalam proses tersebut selalu ada hambatan yang dapat membawa perubahan yang baik terhadap individu tersebut.

6.   Hukum Masa Eksploratif.
Menurut langeveld,” perkembangan individu merupakan suatu proses yang berlangsung sebagai suatu penjelajahan dan penemuan pada individu yang bersangkutan. (Siti Hartinah, 2011: 65)
Dalam hokum ini msngandung arti bahwa perkembangan individu diperlukan adanya suatu proses penjelajahan yang aman individu yang bersangkutan ikut serta dalam mencapai suatu tujuan perkembangan.


7.   Hukum Pertahanan Diri.
Yakni suatu respon dalam bentuk sikap atau perilaku individu dimunculkan ketika dirinya merasa mendapatkan stimulus yang tidak sesuai atau tidak menyanangkan. ( Siti Hartinah, 2011: 66)
Dorongan mempertahankan diri terwujud misalnya dorongan seseorang dalam mencapai suatu tujuan  dan menjaga keselamatan diri sendiri.Dari usaha untuk memepertahankan diri berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri
Hukum mengembangkan diri mengandung arti bahwa setiap individu memiliki dorongan ilmiah untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya tetapi keberhasilan hal tersebut memerlukan usaha yang aktif dan kreatif.

4.     KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
  1. Perkembangan Biologis
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh (Sarwono, 2006: 52).
Selanjutnya, Menurut Muss (dalam Sunarto & Agung Hartono, 2002: 79) menguraikan bahwa perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan yaitu; perertumbuhan tulang-tulang, badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang, tumbuh payudara.Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu kemaluan menjadi kriting, menstruasi atau haid, tumbuh bulu-bulu ketiak.
Potter & Perry (2005:535) juga mengatakan bahwa setelah pertumbuhan awal jaringan payudara, puting dan areola ukurannya meningkat. Proses ini sebagian dikontrol oleh hereditas, mulai pada paling muda usia 8 tahun dan mungkin tidak komplet dalam usia 10 tahun. Kadar estrogen yang meningkat juga mulai mempengaruhi genital. Uterus mulai membesar dan terjadi peningkatan lubrikasi vaginal, hal tersebut bisa terjadi secara spontan atau akibat perangsangan seksual. Vagina memanjang, dan rambut pubis dan aksila mulai tumbuh.
Sedangkan pada anak laki-laki peubahan yang terjadi  antara lain; pertumbuhan tulang-tulang, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan suara, ejakulasi (keluarnya air mani), bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus diwajaah (kumis, jenggot), tumbuh bulu ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh bulu dada. Kadar testosteron yang meningkat sitandai dengan peningkatan ukuran penis, testis, prostat dan vesikula seminalis.
Perry&Potter (2005:690) mengungkapkan bahwa empat fokus utama perubahan fisik adalah :
1.      Peningkatan kecepatan pertumbuhan skelet, otot dan visera
2.      Perubahan spesifik-seks, seperti perubahan bahu dan lebah pinggul
3.      Perubahan distribusi otot dan lemak
4.      Perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik seks sekunder.
Pada dasarnya perubahan fisik remaja disebabkan oleh kelenjar pituitary dan kelenjarhypothalamus. Kedua kelenjar itu masing-masing menyebabkan terjadinya pertumbuhan ukuran tubuh dan merangsang aktifitas serta pertumbuhan alat kelamin utama dan kedua pada remaja (Sunarto & Agung Hartono, 2002:94).
1.      Perkembangan Kognitif
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002: 15) pemikiran operasional formal berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih abstrak, idealis, dan logis daripada pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan bahwa bahwa remaja terdorong untuk memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya penyesuaian diri biologis. Secara lebih lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi juga menyesuaikan cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman lebih mendalam.
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2003: 110) secara lebih nyata pemikiran opersional formal bersifat lebih abstrak, idealistis dan logis. Remaja berpikir lebih abstrak dibandingkan dengan anak-anak misalnya dapat menyelesaikan persamaan aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealistis dalam berpikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia. Remaja berfikir secara logis yang mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan.
Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial. Hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif remaja
1.      Perkembangan Sosial
Potter&Perry (2005:535) mengatakan bahwa perubahan emosi selama pubertas dan masa remaja sama dramatisnya seperti perubahan fisik. Masa ini adalah periode yang ditandai oleh mulainya tanggung jawab dan asimilasi penghargaan masyarakat.
Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell (dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.
Pencarian identitas diri merupakan tugas utama dalam perkembangan psikososial adelesens. Remaja arus membentuk hubungan sebaya yang dekat atau tetap terisolasi secara sosial (Potter&Perry, 2005:693). Pencarian identitas diri ini meliputi identitas seksual, identitas kelompok, identitas keluarga, identitas pekerjaan, identitas kesehatan dan identitas moral.



C.   KESIMPULAN
Remaja adalah umur yang menjembatani antara umur anak-anak dan umur dewasa. Pada usia  ini terjadi perubahan-perubahan cepat pada jasmani, emosi, sosial, akhlak dan kecerdasan.Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak. Hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua. Teori-teori perkembangan remaja antara lain, teori psikoanalisa, teori psikososial, teori kognitif serta teori tingkah laku dan belajar sosial. Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja, remaja awal, dan remaja akhir.    Karakteristik  pertumbuhan dan perkembangan remaja antara lain, perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial, remaja berfikir secara logis dan transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain. Sementara itu, ciri khas remaja adalah hubungan dengan teman sebaya lebih erat, hubungan dengan orang tua penuh konflik, keingintahuan seks yang tinggi, dan mudah stres.

D.    DAFTAR PUSTAKA







No comments:

Post a Comment